Senin, 31 Maret 2014

Merubah atau Mengubah?

Merubah atau Mengubah?

Holy Adib  ;   Wartawan Haluan
HALUAN, 01 April 2014
                                      
                                                                                         
                                                             
Kata dan penggunaannya dibentuk oleh kesepakatan bersama melalui aturan tertulis. Namun, tampaknya ada yang membuat kesepakatan bersama di luar aturan yang tidak tertulis. Tentu saja penggunaan kata di luar aturan tertulis merupakan sebuah kesalahan (besar), sebab telah diatur dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

Saya sering membaca kata dalam sebuah tulisan atau lagu, yang penggunaan katanya berada di luar EYD, namun kata tersebut sepertinya sudah sepakat untuk dikatakan benar atau sesuai aturan. Kesalahan tersebut mungkin berasal dari budaya tutur, bukan budaya tulis.

Salah satu contoh kata tersebut adalah merubah. Bila diuraikan menjadi awalan dan kata dasar, maka tampaklah kesalahan kata merubah. Di dalam Bahasa Indonesia tidak ada awalan mer. Sedangkan kata dasar dari merubah adalah ubah. Lalu dari mana datangnya awalan mer dalam kata merubah?

Bila maksud kata merubah adalah menjadikan berbeda dari semula atau menukar bentuk misalnya warna atau rupa, maka kata yang tepat untuk mengganti kata merubah adalah mengubah. Kata mengubah jelas dapat diuraikan. Kata dasarnya adalah ubah yang kemudian diberi awalan meng sehingga menjadi mengubah. Awalan meng jelas terdapat dalam Bahasa Indonesia.

Kesalahan kata merubah tampak sangat kentara ketika dijadikan kata pasif, yakni dirubah. Awalan dir tidak terdaftar dalam Bahasa Indonesia.

Kesalahan penggunaan kata merubah juga terlihat ketika diketik di halaman Microsoft Office Word yang menggunakan fitur Auto Correct Bahasa Indonesia. Jika ditulis kata merubah, maka Microsoft Office Word akan menggarisbawahi kata tersebut secara otomatis dengan warna merah sebagai tanda kesalahan. Namun, jika dituliskan kata mengubah, Microsoft Office Word tidak akan memberikan garis berwarna merah. Microsoft Office Word adalah mesin yang tidak bisa menipu dan ditipu seperti manusia.

Variasi lain dalam kesalahan penggunaan kata mengubah selain merubah adalah merobah. Sudahlah awalan mer merupakan awalan ilegal, ditambah pula dengan kata dasar obah yang juga ilegal.

Dengan mengetahui awa­lan, akhiran dan kata dasar sebuah kata, maka akan mudah terlihat betul atau salah penggunaan sebuah kata.

Lalu dari mana datangnya awalan mer pada kata merubah? Saya mencoba menjawabnya sesuai kemampuan saya. Saya menduga, kata merubah disepakati untuk digunakan berdasarkan kata berubah. Penggunaan kata berubah sudah tepat, sebab kata tersebut berasal dari kata dasar ubah yang diberi awalan ber. Awalan ber adalah awalan yang terdaftar dalam Bahasa Indonesia sebagai awalan yang legal. Barangkali, penggunaan kata merubah didasari oleh kemiripan bunyi dengan kata berubah, yakni sama-sama mengandung bunyi er; mer dan ber.

Kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan. Pengguna yang sering menggunakan kata yang salah, maka dengan sendiri akan mewariskan kata yang salah kepada pengguna kata lainnya. Dengan menggunakan kata yang salah, maka rusaklah bahasa!

Salah satu lagu yang saya dengar mewariskan penggunaan kata yang salah adalah lagu yang dinyanyikan oleh Once Mekel yang berjudul Aku Mau. Pada bait pertama larik ketiga lagu tersebut terdapat lirik, “tapi takkan merubah perasaanku”. Lagu itu cukup digemari oleh masyarakat sehingga cukup populer terutama di kalangan generasi muda. Kepopuleran lagu tersebut adalah keuntungan bagi label rekamannya dan merupakan kerugian bagi bahasa. Kenapa bahasa dirugikan oleh lagu itu? Karena mensosialisasikan kata merubah kepada pendengar yang juga merupakan pengguna bahasa. Akibatnya, kata merubah disepakati sebagai kata yang benar bagi mereka yang tidak mengetahui penggunaan kata yang sebenarnya. Karena orang terbiasa mendengar kata merubah, maka kata tersebut menjadi tidak asing lagi di telinga dan enak didengar serta diucapkan. Orang yang terbiasa mendengar kata merubah, telinganya akan aneh mendengar kata mengubah dan cenderung menganggapnya salah.

Lagu Once tersebut adalah contoh kecil perusakan bahasa melalui media, yakni musik. Yang paling menakutkan adalah, perusakan bahasa melalui media massa seperti suratkabar cetak mau pun online, televisi dan radio. Ribuan orang setiap hari menikmati media massa. Media adalah penyebar bahasa. Jika media salah menggunakan bahasa, maka rusaklah pengetahuan orang tentang penggunaan bahasa yang benar.

Bahasa di media tidak terlepas dari wartawan dan redaktur. Wartawan sebagai orang yang mewartakan kebenaran, juga harus mewartakan kebenaran bahasa. Jika wartawan salah menggunakan bahasa, maka redaktur bisa mengoreksinya. Namun jika wartawan salah menulis sebuah kata, lalu kata yang salah tersebut lolos dari pemeriksaan redaktur, maka ribuan orang berpotensi menggunakan kata yang salah itu, kecuali orang yang berpedoman kepada EYD dan mempelajari bahasa sampai ke akar-akarnya.

Sembari terus mempelajari kata dan bagaimana menggunakannya dengan benar, saya teringat status Facebook kawan saya, Heru Joni Putra, “belajar memang menyakitkan, tapi ketidaktahuan lebih menyakitkan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar